Kamis, 07 Oktober 2010

Sindrom baby blues

Berawal dari status di facebook yang nyatain kalo si dede ga mau bobo, dari malem sampe siang main terus plus ngoceh-ngoceh huruf vokal:), seneng, menggemaskan dengarnya, tapi karena seharian ga tidur...jadi mamanya ngantuk. 

My friend, bunda muda yang sudah memiliki 2 anak mewanti-wanti "hati-hati baby blues" (hehe walaupun cuma bercanda) tapi berhasil membuat saya concern dengan istilah baby blues Searching di internet, akhirnya dapat juga artikel yang ngeJelasin banget tentang  Baby Blues
 

setelah membacanya saya jadi bertanya-tanya, yang saya alami  ini baby blues ga ya?^_^.

Menurut familydoctor site , Perasaan yang seringkali berubah-berubah umumnya dialami oleh Ibu yang baru melahirkan, ibu bisa merasa sedih, menangis, merasa frustasi , susah konsentrasi , tidak nafsu makan dan tak bisa tidur walau si kecil sudah tidur. perasaan ini bisa muncul 3-4 hari, setelah melahirkan  dan akan hilang beberapa hari berikutnya, dan hal ini disebut baby blues namun jika lewat dari 10 hari setelah melahirkan  dan berlangsung lama maka perasaan yang ini disebut Postpartum depression, dan apabila sampai ke tahap kurang menyayangi bayi, punya pikiran ingin melukai diri sendiri atau bayi, maka segera periksakan.

menurut saya  New mother dapat mudah merasakan hal seperti mood swings easily. Peran Ayah untuk terlibat dalam mrawat bayi juga sangat perlu

Ketika bunda  baru melewati pasca persalinan, mendapatkan jahitan dan rasa sakit baik normal ataupun caesar dan sepulang dari rumah sakit, kemudian bunda dihadapkan dengan urusan rumah tangga, mengurus bayi tentunya hal ini membuat bunda bingung mengatasinya, pusing, lelah dan puncaknya bunda akan merasa sedih, kadang-kadang menangis. (saya sendiri sempat mengalaminya, jika lelah menghampiri, terkadang puncaknya sedih sendiri, sedih suami sibuk sendiri hingga menangis, sempat merasa bersalah saat ASI belum lancar)

For the first time, when i heard my baby's cry..i am so ....so happy and grateful, tetapi setelah pulang kerumah, mendengar bayi saya mudah menangis, tak urung juga merasa sedih, panik, bingung:) apa yang harus dilakukan, semuanya sudah dilakukan, namun tetap saja menangis..., apalagi saat saya meminta ibu saya untuk menjaga si kecil, saat saya mencuci atau memasak, tiba-tiba si kecil menangis saat saya sedang menjemur pakaian atau menghadapi minyak panas di depan kompor gas:), perasaan terburu-buru, tidak tenang menghampiri saya, walaupun sikecil ditangan neneknya, ayahnya atau kakeknya:)

ibu yang memberikan Asi dan mengurus rumah tangga menurut saya akan mudah mengalami mood yang berubah-ubah jika tidak diatasi.

Seorang ibu yang memberikan Asi, mengurus  bayi dan rumah tangga dan ditinggal suami kerja lebih mudah mengalami sedikit depresi saat puncak lelah tiba, bagaimana tidak, Ibu menyusui wajib untuk banyak istirahat agar produksi Asinya lancar, nah kalo ibu lelah dan stres, maka produksi asi akan sulit..dan bayi akan menangis jika masih kelaparan. Perasaan bingung, sedihpun menghampiri ibu.

Rutinitas mengurus newborn baby, yang masih mungil, sering pup dan pipis, sering menangis akan sangat sulit jika dihadapi ibu sendiri, ibu memang perlu bantuan
 
Dari pengalaman saya, Alhamdulillah belum sampai tingkat postfartum depression, masih wajar terjadi, setiap orang saja jika lelah pasti mudah stres, perlu refreshing and recharge:) Alhamdulillah jangan sampe mau bunuh diri, menyesal punya bayi, melukai bayi dan diri atau menangis terus-terusan.

Bunda, baby blues bisa saja terjadi namun bisa dicegah dan diatasi, sehingga dapat menghindarkan postpartum depression,  berikut yang bisa saya berikan:
  • Sejak kehamilan atau merencanakan, selain mencari tahu tentang perkembangan kesehatan kehamilan, bunda juga harus menyiapkan diri, belajar, mencari pengetahuan tentang bayi khususnya newborn baby, mengenai perawatannya, ASI dan segala seluk beluk mengenai  newbornbaby , sehingga bunda tidak mudah panik atau bingung dan lebih mudah merawat bayi (poin ini yang kurang saya lakukan, hanya fokus kehamilan dan melahirkan)
  • sering-sering bertanya dan share pengalaman mengurus bayi. (saya sempat khawatir ketika mengetahui bayi teman saya tidak rewel, begitu juga anak sepupu suami, sementara si kecil malam suka rewel, atau hal-hal lainnya yang membuat ia menangis, tetapi ternyata, bayi-bayi kakak sepupu saya dan bunda-bunda yang saya kenal melalui forum, juga memiliki pengalaman yang sama:) hal ini akan membuat bunda tenang ketika mendapati pengalaman yang sama dari cerita lainnya.
  • persiapkan kesehatan yang baik baik ayah dan bunda, dan libatkan peran ayah untuk membantu agar bunda lebih tenang dan didukung.
  • siapkan rancangan mengurus newborn baby setidaknya untuk waktu masa pulih bunda pasca melahirkan,bunda bisa menjawab dari beberapa list  pertanyaan dibawah ini:
  1. Apakah bunda mampu dan membutuhkan penyediaan asisten untuk mencuci atau membeli mesin cuci, atau mampu mencuci sendiri bersama suami?
  2. Tinggal dirumah orang tua yang dapat membantu merawat sikecil atau menyewa asisten untuk merawat sikecil atau suami dapat membantu (tidak bekerja penuh, sibuk seharian dan setiap hari)?
  3. siapa yang akan menyiapkkan masakan untuk bunda dan suami juga harus ditentukan, apakah bunda mampu memasak  atau suami bisa memasakan, membelikan makanan untuk bunda?
  4. Sudah sediakah perlengkapan bayi yang benar-benar dibutuhkan (pilihlah perlengkapan yang baik, betul-betul diperlukan , seperti perlukah penggunaan popok kain, disposable diaper, baby bouncer, baby box atau ayunan (pengalaman saya, baby box kurang dipakai^_^, repot harus mengangkat angkat dari bay box, jauh dari ibu ketika si kecil menangis)
Para bunda yang saya temui diforum juga lebih berat dari saya, mereka sudah memiliki anak 2, suami jauh, atau suami sibuk dengan krjaaan, mencuci juga dengan tangan, mengurus semua-muanya sendiri. tanpa asisten, hebat ya:^^. masih Alhamdulillah saya, meemiliki ibu yang bisa diminta menjaga sebentar.

Nah jika bunda ingin mengurus sendiri bersama suami, tidak membutuhkan asisten, berikut hal yang perlu diperhatikan:
  1. komunikasikan hal-hal yang kemungkinan terjadi,
  2. lakukan pembagian tugas, misalnya dapatkah suami mengurus persiapan sebelum ia berangkat kerja sendiri? dapatkah suami membantu mencuci atau membantu menjaga si kecil?
  3. sediakan persiapan belanjaan makanan, detergen dan hal-hal yang perlu agar bunda tidak bingung harus belanja jika jauh dari toko dan tidak ada orang yang membantu dirumah
  4. selebihnya kembalikan pada niat Bunda, bayi tidak diminta untuk dilahirkan, jadi bunda harus SEMANGAT merawat titipan Tuhan dan buah hati cinta bunda, 
  5. segera istirahat, makan yang bergizi dan yang bunda suka agar bertenaga n happy.
  6. refreshing saat merawat si kecil sambil dengerin lagu yang memotivasi atau menenangkan diri, nonton film.
  7. sering-sering bertanya, online atau sama temen, atau keluarga yang punya anak.
  8. positif thinking dan berdoa agar si kecil sehat dan tidak rewel sejak dalam kandungan
  9. tetap tenang karena seiring waktu, semakin si kecil bertambah usia akan berkurang rewelnya, semakin mengerti dan lucu
  10. jangan jadikan tangisan bayi sebagai kepanikan, jadikan kewajaran, wajar bayi menangis jika popok basah, lapar , sakit ataupun bosan. karena tangisan adalah bahasanya agar kita mengetahuinya. bunda harus tenang menghadapinya.
bunda juga perlu membaca artikel disini , http://ms32.multiply.com/journal/item/8

    6 komentar:

    1. Arnis, apa kabar? how nice to hear you have kids. Happy and rigidity that will be faced daily. Kesibukannya apa niy? M.Lia waktu itu kirim sms, ga nyampe ya. Kalau ada blog, kita bisa saling kunjung. :) keep writing and give best soul and spirit for your small family

      BalasHapus
    2. Mba lia:) alhamdulillah baik mba, mba gimana how's life?, anis Cuma sibuk dirumah aja mba, belum ada kesibukan diluar lagi:) iya mba hp anis hilang..thank you ya sist:)salam buat dede subhan mba

      BalasHapus
    3. Oleh: Kak Zepe
      Prestasi seorang anak, sangat ditentukan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kemampuan berkonsentrasi. Kecerdasan seorang anak, terutama yang masih di bawah 12 tahun, tidak akan memberikan banyak manfaat bila sang anak memiliki kekurangan dalam hal kemampuan berkonsentrasi. Hmmm… Gawat juga ya? Jadi anda juga jangan langsung berpikir bahwa buah hati anda memiliki tingkat kecerdasan yang rendah bila buah hati anda jarang mendapat nilai yang baik. Siapa tahu buah hati anda termasuk anak yang cerdas, hanya saja susah berkonsentrasi saat mengikuti pelajaran di sekolah.

      Lalu bagaimana untuk mengatasi hal ini? Saya akan memberikan beberapa pengalaman saya, tentang bagaimana cara yang baik, agar anda bisa menjadi orang tua yang lebih positif dan kreatif. Dalam kasus ini adalah cara memgajarkan kepada sang buah hati supaya memiliki kemampuan konsentrasi yang yang baik.

      1. Melatih anak untuk hidup mandiri.

      Kemandirian berhubungan erat dengan aktivitas tubuh. Seperti sebuah komputer yang tidak pernah digunakan. Maka akan ada kemungkinan terjadi kerusakan-kerusakan pada beberapa komponennya, salah satu sebabnya .... karena karatan. Apalagi kalau bagian komponen yang diserang ada di dalam CPU, maka computer bisa matot (mati total). Seperti halnya dengan tubuh kita. Bila tubuh kita terlalu dimanja atau terlalu banyak dibiarkan menganggur, maka aktivitas otak kita pun akan menurun. Bila otak jarang beraktivitas, maka fungsi dan kemampuan beberapa bagian otak pun akan menurun. Hal ini bisa menyebabkan sulitnya berkonsentrasi, karena pikiran terlalu sering dibiarkan kosong dan tidak berfungsi. Bila anda terlalu memanjakan anak dan tidak membiasakan buah hati anda untuk hidup mandiri, serta lebih sering meminta si mbak untuk membantu buah hati anda, sebaiknya mulai sekarang latihlah buah hati anda untuk belajar hidup mandiri.


      2. Berikan perhatian yang cukup

      Sudah cukupkah perhatian yang anda berikan pada buah hati anda? Perhatian sangatlah penting bagi buah hati anda. Seperti seorang anak yang tidak pernah diberi makan yang cukup di rumah, maka di luar rumah dia akan sering meminta-minta makanan di luar rumah. Begitu juga dengan buah hati anda. Bila perhatian yang anda berikan sangatlah kurang, maka dia akan lebih sering mencari perhatian di luar rumah. Bila buah hati anda sedang berada di lingkungan sekolah, maka buah hati anda pun akan lebih sering meminta perhatian di sekolah. Di saat jam pelajaran sekolah, buah hati anda (yang masih labil) secara otomatis akan berusaha mencari pemenuhan kebutuhan perhatian. Salah satu caranya adalah dengan mengganggu teman yang lain, atau mengajak teman satu kelasnya mengobrol. Perhatian yang cukup, juga sangat penting agar buah hati anda terlindung dari segala macam kecelakaan, misalnya kepala terantuk, kaki cedera, dll. Karena hal ini juga bisa mengakibatkan seorang anak menjadi susah berkonsen……..(Kak Zepe)
      (lanjutnya dari artikel ini ada di: lagu2anak.blogspot.com)
      ,,

      BalasHapus
    4. Thank you Kak Zepe, duh dah panjang-panjang nasehatin n nyaranin. InsyaAllah diterapin..:)

      BalasHapus
    5. Sebentar lagi hari raya idul adha akan tiba, jangan lupa puasa arafah bagi yang muslim, semoga tahun ini membawa berkah dan kebahagiaan. Keep posting, gan..

      BalasHapus